Banda Aceh. RU – Saat ini, harga komoditas udang vaname di Aceh anjlok akibat adanya permasalahan di pasar ekspor.
“Saat ini kami berupaya mencari solusi anjloknya harga udang vaname karena ada permasalahan di pasar ekspor, sehingga komoditas ini tidak tertampung,” kata Kepala DKP Provinsi Aceh, Aliman, Rabu (10/09/2025).
Aliman mengatakan ekspor udang vaname dari Indonesia termasuk dari Aceh, mengalami masalah karena kebijakan Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang menolak masuknya udang vaname dari Indonesia.
Menurut Aliman, penolakan Pemerintah Amerika Serikat karena udang vaname dari Indonesia mengandung unsur berbahaya ketika dikonsumsi. Padahal, Amerika Serikat merupakan pasar andalan udang vaname Indonesia, termasuk dari Aceh.
“Sejak Amerika Serikat menghentikan impor menyebabkan harga udang vaname dari Indonesia anjlok. Padahal Amerika Serikat merupakan pasar utama udang vaname dari Indonesia, termasuk Aceh,” katanya.
Ia mengatakan saat ini pihaknya sedang data petani tambak yang sedang membudidayakan udang serta kapan panen dan kapasitasnya. Data tersebut penting untuk mengarahkan ke mana hasil panen udang masyarakat tersebut setelah pasar ekspor berkurang.
“Selain mendata, kami juga duduk dengan para pihak membicarakan serta mencari solusi masalah ini. Ada beberapa solusi sementara, untuk membantu petani tambak yang akan panen dalam waktu dekat ini,” katanya.
Solusi sementara tersebut, kata dia, di antaranya memanfaatkan gudang pendingin yang ada untuk menyimpan hasil panen udang masyarakat. Apalagi saat ini banyak usaha gudang pendingin kosong karena menurunnya produksi ikan tangkap di Aceh. Kemudian, memaksimalkan pasar domestik, kendati harganya tidak sebaik harga ekspor.
“Ini bisa menjadi solusi jangka pendek untuk mencegah petani tambak mengalami kerugian besar akibat masalah ekspor,” ujarnya.(TH05)