Meulaboh. RU – Pemerintah Kabupaten Aceh Barat menyiapkan hadiah dengan total Rp92 juta rupiah, dalam menjaring aparatur sipil negara (ASN) yang inovatif, melalui Anugerah Inovasi Daerah (AID) Tahun 2025.
“Anugerah Inovasi Daerah (AID) 2025 ini sebagai ajang apresiasi sekaligus kompetisi bagi lahirnya inovasi terbaik dari perangkat daerah dan pemerintah gampong/desa,” kata Kepala Bidang Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi Daerah Bappeda Aceh Barat, Kemal Pasya, dikutip Sabtu (06/09/2025).
Kemal mengatakan, kegiatan ini bukan sekadar lomba, melainkan ruang untuk memperlihatkan karya nyata birokrasi maupun desa.
“Ajang ini adalah wadah untuk menampilkan karya terbaik yang lahir dari semangat perubahan. Inovasi yang sederhana sekalipun bisa menjadi luar biasa ketika memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” katanya.
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat mengajak seluruh perangkat daerah dan pemerintah gampong/desa untuk ikut serta, untuk memperlihatkan bahwa Aceh Barat mampu bersaing dan berinovasi.
Saat ini, kata dia, Indeks Inovasi Daerah (IID) Aceh Barat. Skor IID tercatat naik dari 47,21 (2022) menjadi 52,95 (2023), dan kembali meningkat menjadi 59,19 (2024). Capaian tersebut menempatkan Aceh Barat di posisi kedua daerah inovatif di Aceh setelah Kabupaten Aceh Jaya.
Untuk rangkaian AID 2025, dimulai dengan pendaftaran peserta pada 1–19 September, penginputan data dukung 22 September–18 Oktober, penilaian data dukung 20–24 Oktober, penilaian implementasi inovasi 3–7 November, hingga malam penganugerahan pada awal Desember 2025, terangnya
Peserta yang bisa mengikuti ajang ini meliputi ASN dengan proyek perubahan di unit kerja, ataupun ASN lainnya yang mempunyai inovasi serta pemerintah gampong dengan inovasi teknologi tepat guna atau usaha BUMG.
Semua karya akan dinilai oleh Tim Penilai Independen dari unsur LAN RI, Pemerintah Aceh, akademisi, media, dan organisasi kepemudaan.
Pemerintah Aceh Barat berharap, semangat inovasi yang ditampilkan melalui AID 2025 dapat melahirkan best practice yang bisa diterapkan di berbagai wilayah, sekaligus memperkuat posisi Aceh Barat sebagai daerah yang progresif dan adaptif dalam menghadapi tantangan pembangunan.(TH05)