Sinabang. RU – Sebanyak lima ekor ternak jenis kerbau milik masyarakat di Desa Labua, Kecamatan Teupah Tengah, Kabupaten Simeulue, mati mendadak sejak sepekan terakhir.
Kepala Dinas Perkebunan Peternakan dan Kesehatan Hewan Simeulue, Hasrat Abubakar di Simeulue, mengatakan pihaknya langsung menurunkan tim ke lokasi setelah menerima laporan masyarakat adanya kerbau mati mendadak.
Ia menyebutkan lima ekor kerbau tersebut diperkirakan mati sudah lebih dari tiga hari. Bangkai hewan tersebut sebagian membusuk dan mengeluarkan aroma tak sedap.
“Kematian kerbau ini kemungkinan karena terkena penyakit ngorok atau septicaemia epizootica,” kata Hasrat Abubakar dikutip Jumat (05/09/2025).
Menurut dia, penyakit ngorok ini serius dan fatal yang disebabkan oleh bakteri pasteurella multocida. Penyakit ini menyerang hewan ternak ditandai gejala pernapasan ngorok akibat lendir pada saluran napas, demam tinggi, dan pendarahan
Ia mengatakan pihaknya juga melakukan upaya pencegahan menularnya penyakit ngorok tersebut dengan penyuntikan antibakteri terhadap ternak di wilayah tersebut
“Sebagai langkah pencegahan, seluruh hewan ternak dikumpulkan dan disuntikan vaksin. Sebab, penyakit ngorok ini merupakan penyakit menular hewan ternak,” katanya.
Hasrat Abubakar juga mengimbau bangkai kerbau yang telah mati segera dikubur agar tidak mengganggu di sekitar pemukiman warga serta mencegah penularan penyakit.(TH05)