Banda Aceh. RU – Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) mengingatkan seluruh jajaran untuk mengantisipasi inflasi di Bulan Maulid 1447 Hijriyah.
Hal itu disampaikan Mualem selaku ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Aceh saat memimpin High Level Meeting, di ruang rapat Meuligoe Gubernur Aceh, Selasa, 2 September 2025, malam.
“Saat ini kita akan memasuki Bulan Maulid. Di Aceh, bulan Maulid cenderung panjang hingga 4 bulan ke depan. Karena itu, pastikan ketersediaan daging untuk menghindari lonjakan harga. Sebab, kita ketahui bersama harga daging di Aceh sangat tinggi,” ujarnya, seperti diberitakan rahasiaumum.com, Rabu (03/09/2025).
Ia melanjutkan, Dinas terkait harus memastikan ketersediaan, baik daging sapi lokal maupun daging beku impor.
“Kita tentu ingin masyarakat menyambut dan merayakan Maulid Nabi Muhammad dengan meriah dengan harga daging yang terjangkau, dengan demikian akan menekan inflasi, paling tidak di 4 bulan ini,” imbuhnya.
Sementara terkait dengan ketersediaan ikan, Mualem meyakini di Aceh tidak akan mengkhawatirkan, namun justru yang penting adalah menjaga solar subsidi untuk nelayan tetap ada.
“Karena itu, kita akan segera berkoordinasi dengan Pertamina. Ini harus menjadi perhatian serius kita, agar nelayan tenang saat melaut karena BBM Subsidi yang selalu tersedia saat mereka hendak melaut,” sebutnya.
Berkaitan dengan ketersediaan beras, Mualem mengatakan potensi di Aceh tidak mengalami kendala karena surplus, bahkan sampai memasok ke luar daerah hingga 4 ribu ton.
Namun meski demikian, ia mengingatkan TPID dan dinas terkait untuk mendata dan memperbaiki waduk dan embung, agar para petani Aceh bisa bekerja lebih efektif dan produktif.
Usai rapat, Sekretaris Daerah Aceh M Nasir, selaku Ketua Harian TPID Aceh menjelaskan, berdasarkan arahan Gubernur, maka TPID bersama dinas terkait segera membenahi rantai pasokan yang kerap menjadi penyebab inflasi.
Nasir menjelaskan bahwa Pemerintah Aceh akan menambah anggaran untuk Operasi Pasar yang juga akan dibantu oleh Bank Aceh Syariah, Bank Indonesia serta akan berkoordinasi dengan BSI untuk membantu.
Selain itu, Pemerintah Aceh juga akan mempersiapkan Pasar Murah dan ini juga membutuhkan tambahan anggaran. Kita juga akan menggelar Pasar Tani yang akan kita gelar di kabupaten/kota dengan inflasi tertinggi,” ujarnya.
Nasir menambahkan, Pemerintah Aceh juga akan melakukan intervensi khusus pada komoditas apa saja yang menjadi penyebab inflasi.
“Kepada para petani, Pemerintah Aceh juga akan menyiapkan subsidi biaya angkut, nanti kita akan dibantu oleh BI dan Bank Aceh melalui dana CSR,” sebutnya.
Terkait ketersediaan solar bersubsidi bagi nelayan, Nasir menjelaskan, bahwa Pemerintah Aceh akan berkoordinasi dengan Pertamina untuk memastikan.(R015)