Petani Teureubeh Diberi Edukasi Kemitraan dan Teknologi Better Life Farming

Bupati Aceh Besar H. Muharram Idris foto bersama dengan petani pada kegiatan Gelar Edukasi Kemitraan dan Teknologi – Better Life Farming di Gampong Teureubeh, Kota Jantho, Aceh Besar. Kamis 20 Agustus 2025. [Foto Dok : MC Aceh Besar/rahasiaumum.com].

Jantho. RU – Bupati Aceh Besar H. Muharram Idris (Syech Muharram) didampingi buka Edukasi Kemitraan dan Teknologi–Better Life Farming yang digelar di Gampong Teureubeh, Kota Jantho, Aceh Besar, Kamis (21/08/2025).

Dalam sambutannya, Syech Muharram menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya kegiatan tersebut dan berharap kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Aceh Besar dengan PT Bayer Indonesia dapat terus terjalin.

Dikatannya, Aceh Besar memiliki potensi besar di bidang pertanian dengan luas wilayah hampir 3.000 km², terdiri dari 23 kecamatan dan 603 gampong, serta lahan pertanian yang mencapai 25 ribu hektar.

“Dengan luas lahan pertanian tersebut, Aceh Besar menempati posisi ketiga di Aceh. Maka sangat patut dan layak jika Bayer hadir di Aceh Besar untuk bersama-sama meningkatkan produktivitas hasil pertanian,” ujar Muharram.

Bupati menambahkan, selama ini petani di Aceh Besar masih banyak menggunakan pola tanam tradisional sehingga hasil panen belum maksimal.

Ia berharap kehadiran Bayer mampu mendorong inovasi teknologi bagi para petani, sehingga produktivitas bisa meningkat hingga 8–14 ton per hektar.

“Visi saya sejalan dengan visi Gubernur dan Presiden, yaitu memperkuat ketahanan pangan. Aceh Besar, 60 persen masyarakat menggantungkan hidup dari sektor pertanian. Maka jika sektor pertanian berhasil, otomatis perekonomian masyarakat akan meningkat pesat,” jelasnya.

Syech Muharram juga menyinggung kebijakan Presiden yang telah menaikkan harga gabah menjadi Rp6.500 per kilogram.

Menurutnya, kebijakan tersebut membawa kegembiraan bagi petani, sebab sebelumnya harga gabah di Aceh hanya berkisar Rp4.500–Rp5.000. Bahkan kini, harga gabah di beberapa daerah Aceh mencapai Rp8.000 hingga Rp9.000 per kilogram.

Namun demikian, Bupati mengakui masih ada kendala yang dihadapi petani, terutama terkait cuaca ekstrem dan kekeringan.

Beberapa petani terpaksa memotong padi lebih awal untuk pakan ternak, sementara sebagian lainnya tetap bertahan menjaga tanamannya.

Untuk itu, Muharram berharap Bayer dapat memperluas kerja sama dengan petani Aceh Besar, terutama dalam hal ketersediaan modal dengan skema pembayaran setelah panen.

“Banyak petani kita yang kesulitan modal. Jika Bayer bersedia membantu dengan pola pembayaran pascapanen, maka kerja sama ini akan lebih bermanfaat dan dapat menjangkau seluruh wilayah Aceh Besar,” tegasnya.

Dalam enam bulan masa kepemimpinannya, Bupati Muharram juga fokus memperjuangkan “kemerdekaan air” bagi petani. Pihaknya tengah mengupayakan pembangunan waduk sebagai solusi untuk mengatasi kekeringan dan menjaga ketersediaan air saat debit sungai menurun.

“Kita ingin ada waduk sebagai penampungan air agar tidak semua air terbuang ke laut. Dengan begitu, di musim ekstrem petani tetap memiliki cadangan air untuk sawah mereka. Mohon doa agar cita-cita mulia ini dapat segera terwujud,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Aceh Besar, Jakfar, SP., M.Si, menyampaikan apresiasi atas dukungan Bupati dan kolaborasi dengan PT Bayer Indonesia.

“Kami di Dinas Pertanian tentu sangat menyambut baik program Better Life Farming ini. Inovasi dan teknologi pertanian yang diperkenalkan Bayer diharapkan mampu menjawab persoalan klasik petani, seperti keterbatasan modal, hasil panen yang rendah, hingga tantangan perubahan iklim. Jika program ini diperluas ke seluruh wilayah, InsyaAllah kesejahteraan petani Aceh Besar akan semakin meningkat,” ungkap Jakfar.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *