Papua  

TPNPB-OPM Klaim Tembak 43 Aparat TNI dan Brimob

TPNPB OPM
Pasukan TPNPB-OPM Komando Daerah Pertahanan (Kodap) VIII Intan Jaya.(Foto: Tempo.co)

Yahukimo, RU – Kelompok separatis Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) OPM mengklaim berhasil menembak puluhan aparat Indonesia sepanjang Mei-Agustus 2025. Mereka mencatat sebanyak 43 aparat TNI dan Brimob berhasil ditembak selama tiga bulan terakhir.

Lansiran dari pihak TPNPB menyatakan yang mereka tembak terdiri dari intelijen, BIN, BAIS, Kopassus dan satuan tim operasi yang dikirimkan untuk menjalankan misi operasi di Tanah Papua.

Patut dicatat bahwa data ini tak bisa secara independen diverifikasi. Pihak OPM juga kerap mengeklaim bahwa warga sipil yang mereka bunuh merupakan mata-mata aparat.

Penembakan aparat terkini terjadi pada 13 Agustus 2025 di Nabire, Papua Tengah. Korbannya adalah Brigpol Arief Maulana dan Bripda Nelson Runaki dari Korps Brimob Polri. Pihak TPNPB mengekalim serangan itu dipimpin Aibon Kogoya bersama pasukannya dari Batalion D Dulla, TPNPB Kodap VIII Intan Jaya. Mereka juga menyatakan berhasil merampas dua pucuk senjata laras panjang AK 101 berstandar NATO, 4 Magazen berisi munisi Kaliber 5.56 dan rompi anti peluru serta penyitaan telepon genggam milik kedua korban.

TPNPB muga melansir bahwa pada 15 dan 16 Agustus 2025 telah terjadi baku tembak di Jalan Gunung, Yahukimo, Papua Pegunungan. Namun, belum diketahui jumlah korban jiwa dari dari lapangan. 

“Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB menghimbau kepada semua pihak untuk dapat membantu warga sipil yang terkena dampak konflik bersenjata dan terutama membantu anak-anak dan ibu hamil seperti makanan dan obat-obatan di tempat pengungsian.”

Sementara aksi kontak senjata juga terjadi pada 16 Agustus 2025 di Intan Jaya antara militer Indonesia dengan pasukan TPNPB Kodap VIII Intan Jaya.

“Hingga saat ini kami belum mendapatkan laporan terkait korban jiwa,” ujar Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom dalam rilisnya, Sabtu (16/08/2025).

Baku tembak di Intan Jaya, Papua Tengah, itu disebut telah mengakibatkan ribuan warga sipil melarikan diri ke hutan. Para pengungsi berasal dri Kampung Eknemba, Zoambili,  Bajemba, Kusage, Taitawa dan kampung-kampung lainnya dari Distrik Sugapa.

Kepolisian sebelumnya melansir, dua anggota kepolisian dari satuan Brimob Polda Papua gugur diserang kelompok separatis bersenjata di Distrik Siriwo, Nabire, Papua Tengah.

Dua personel atas nama Brigpol Muhammad Arif Maulana (34 tahun), dan Bripda Nelson Runaki (26) itu dilaporkan menjadi korban penyerangan oleh kelompok bersenjata yang dipimpin Aibon Kogoya. 

Kepala Satgas Operasi Damai Cartenz Brigadir Jenderal (Brigjen) Faizal Ramadhani mengatakan, pasukannya masih melakukan penyisiran untuk menemukan pelaku penyerangan yang terjadi pada Rabu (13/8/2025) itu.

“Kami sangat berduka atas kehilangan dua personel terbaik kami yang gugur saat menjalankan tugas negara. Dan langkah tegas terukur akan kami lakukan untuk mengejar pelaku,” kata Brigjen Faizal dalam siaran pers yang diterima wartawan di Jakarta, Kamis (14/08/2025). 

Faizal menerangkan, kejadian penyerangan terhadap Brigpol Arif Maulana dan Bripda Nelson terjadi di Distrik Siriwo, di Kabupaten Nabire, Papua Tengah, pada Rabu (13/08/2025). Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.50 waktu setempat.

“Dari hasil olah TKP diduga para pelaku penyerangan adalah anggota KKB kelompok Aibon Kogoya,” ujar Faizal.

Penyerangan dilakukan oleh dua orang. Para pelaku, kata Faizal sepertinya sudah menjadi target penyerangan. Hal tersebut diketahui karena pelaku penembakan sudah menyiapkan persenjataan untuk melakukan penyerangan.

“Saksi-saksi sempat melihat dua orang yang tidak dikenal, berambut gimbal, mengenakan celana pendek, menuruni bukit dengan membawa senjata laras panjang,” ujar Faizal.

Kedua orang tersebut, kata Faizal berdasarkan keterangan saksi melakukan penyerangan pertama dengan menembak langsung Brigpol Arif Maulana, dan Bripda Nelson.

“Penyerangan tersebut langsung melumpuhkan kedua personel Brimobda tersebut,” ujar Faizal. Dan para pelaku penembakan tersebut, juga membawa kabur dua pucuk senjata laras panjang AK-101, dan enam magasin, serta body vest yang digunakan kedua korban.(TH05)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *