Jantho. RU – Dalam rangka menyambut dan memeriahkan HUT kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 80, TP-PKK Darul Kamal, kabupaten Aceh Besar mengelar lomba masak Kuah Pliek Ue dan Lomba bouh gaca dengan tema “Merdeka Bersama Keuneubah Indatu”, di Kantor Camat setempat, Rabu(13/08/2025).
Ketua TP-PKK Aceh Besar, Rita Mayasari yang turut hadir diacara tersebut menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan perlombaan keuneubah indatu yang digagas oleh pengurus TP-PKK tingkat kecamatan darul kamal.
“Ini bukan hanya sekadar acara untuk memperkenalkan keanekaragaman kuliner khususnya kuliner dari Kecamatan Darul Kamal. Namun menjadi momen penting dalam memperkuat peran PKK sebagai pengerak dan pemberdayaan keluarga,” katanya.
Menurutnya, untuk saat ini kuliner keuneubah indatu sudah mulai dilupakan oleh generasi penerus, karena kebanyakan anak-anak sekarang mereka tidak mengetahui makanan tradisional Aceh.
“Mari momentum ini harus kita manfaatkan bersama-sama untuk mengenalkan kembali makanan tradisional kepada anak-anak kita, agar kebudayaan kita tidak hilang,” tuturnya.
Disamping itu, melalui festival tersebut pihaknya ingin menunjukkan bahwa makanan keuneubah indatu bukan hanya lezat dan bergizi, tetapi memiliki filosofi sejarah dan nilai budaya yang sangat tinggi.
“Karena warisan ini perlu dijaga dan dikenalkan kepada generasi muda serta dikembangkan agar tetap relevan dengan perkembangan zaman,” imbuhnya.
Sementaraitu, Camat Darul Kamal Subhan SE MM mengatakan, perlombaan ini merupakan agenda rutin tahunan yang diadakan oleh TP-PKK Kecamatan Darul Kamal. Insyaallah, di Kecamatan Darul Kamal setiap tahun pasti mengadakan perlombaan dengan mengangkat tema sesuai dengan kondisi atau keadaan.
“Dikarenakan bertepatan dengan kemerdekaan Republik Indonesia ke 80, maka kita mengangkat tema “Merdeka bersama keunabah indatu” Artinya kita merdeka dari semua hal,” katanya.
Bila berbicara masalah keuneubah indatu, dikatakan Subhan, terutama terkait masakan yang diangkat pada lomba hari ini seperti Kuah Pliek Ue dan tradisi Bouh Gaca yang harus dilestarikan.
“Jadi, pelestarian keuneubah indatu harus sesuai dengan perkembangan zaman, sehingga tidak terkikis oleh zaman,” pintanya.
Dia menyebutkan, agenda ini diangkat terutama untuk melestarikan budaya, sehingga kebudayaan warisan dari nenek moyang kita tidak hilang dengan perkembangan dan kemajuan zaman diera digitalisasi ini. Maka, produk itu harus dimodifikasi sesuai dengan zaman.
“Artinya, bila Kuah pliek Ue ditampilkan apa adanya, ditakutkan akan hilang ditelan zaman. Maka, hari ini bagaimana cara produk yang ada digampong-gampong harus dimodifikasi sesuai dengan kemajuan zaman, namun nilai kearifan lokal jangan hilang juga,” sebutnya.
Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini, kebersamaan dan kekompakan masyarakat di Kecamatan Darul Kamal tetap terus terjaga dengan baik.
“Karena apapun yang buat, apabila kita tidak kompak semua itu akan sia-sia dan tidak akan tercapai hasil yang baik seperti diharapkan,” pungkasnya.(*)