Redelong. RU – Setelah 10 hari melakukan investigasi, akhirnya Sat reskrim Polres Bener Meriah berhasil mengungkap penyebab meninggalnya Sutrisman.
Dalam keterangannya yang diterima rahasiaumum.com, Rabu (13/08/2025), Kasat Reskrim Polres Bener Meriah, AKP Supriyadi, menyatakan bahwa Sutrisman meninggal akibat bunuh diri.
Hal itu disampaikannya berdasarkan hasil autopsi dari dokter forensik diakibatkan oleh benda tajam yang melukai bagian leher, dan tangan yang menyebabkan pendarahan hebat yang dilakukan oleh sutrisman sendiri.
Demikian pula dengan hasil keterangan dari 10 orang saksi yang telah dilakukan pemeriksaan oleh Sat Reskrim Polres Bener Meriah, disimpulkan bahwa yang bersangkutan murni melakukan tindakan bunuh diri.
AKP Supriyadi juga menjelaskan, motifnya diduga karena depresi disebabkan ada beberapa permasalahan, sedikit konflik di keluarga dan dengan masyarakat dilingkungannya.
Sementara itu beberapa informasi yang rahasiaumum.com dapatkan pada akun media sosial anak korban, mereka sangat terkejut dengan pernyataan Polres Bener Meriah bahwa kasus tersebut murni bunuh diri.
Pada postingan di media sosial tersebut mereka mengatakan masih terus menyelidiki, dan mengangap tidak masuk akal ayah mereka bunuh diri.
“Kami masih terus menyelidiki, namun tiba-tiba keluar kabar hari ini, rasanya badan seperti tersambar petir, melukai sendiri? Tidak masuk akal sedangkan alat yang dibawa ayah bersih, dan tergeletak jauh dari penemuan lokasi ayah, terserah orang bilang ini dan itu tentang ayahku, ayahku baik, ayahku murah senyum, ayahku penyabar, ayahku pemaaf, dan ayahku tidak pernah menjelekan seseorang”
Tulisnya dalam salah satu media sosial milik anak almarhum Sutrisman yang wartawan dapatkan.
Seperti diketahui, Sutrisman (50) adalah warga Dusun Alur, kampung Blang rongka, Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah, Sutrisman berprofesi sebagai petani dan imam kampung di desa setempat, sebelumnya ditemukan meninggal dunia, pada Minggu, 3 Agustus 2025.
Korban ditemukan tergeletak dikebunnya dengan luka sayatan pada bagian leher dan pada kedua tangan, dimana saat itu istri korban berniat untuk mengantar sarapan kepada korban di kebun miliknya.(*)