Prabowo Anugerahkan Jenderal Bintang 4 untuk Yunus Yosfiah

Yunus Yosfiah
Presiden Prabowo menganugerahi kenaikan pangkat bintang empat kepada lima tokoh dalam Upacara Gepaopshormil di Pusdikpassus, Batujajar, Jawa Barat, Minggu (10/8/2025).(Foto: Antara)

Jakarta. RU – Presiden Prabowo Subianto menganugerahi kenaikan pangkat bintang empat kepada lima tokoh yang berjasa kepada bangsa. Prosesi penganugerahan berlangsung dalam acara Upacara gelar pasukan operasional dan kehormatan militer (Gepaopshormil) di Pusdikpassus, Batujajar, Bandung, Jawa Barat.

Salah satu tokoh yang dianugerahi jenderal kehormatan bintang 4 oleh Prabowo adalah Yunus Yosfiah.

Yunus Yosfiah merupakan tokoh militer Indonesia yang pernah menjabat sebagai Menteri Penerangan pada masa pemerintahan Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie.

Jenderal Kopassus ini kaya akan pengalaman tempur di berbagai palagan. Salah satunya adalah dalam Operasi Seroja yang bertujuan mengintegrasikan Timor Timur ke dalam wilayah Republik Indonesia pada 1975.  

Saat itu Yunus memimpin pasukan khusus yang berperan penting dalam tindakan militer dalam Operasi Seroja.

Keteladanannya Dipuji Prabowo

Melansir buku berjudul ‘Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Prabowo Subianto’, Minggu (10/8/2025), Prabowo Subianto masih ingat betul dengan pertemuan pertamanya dengan sosok Yunus Yosfiah yang saat itu menjabat sebagai Komandan Tim Khusus dengan sandi Nanggala 10 dalam operasi di Timor Timur.

Nama Nanggala sendiri berasal dari pusaka dalam legenda Kitab Mahabarata, bernama Nanggala. Pusaka Nanggala merupakan tombak bergagang pendek milik Prabu Baladewa dari Kerajaan Mandura. Pusaka Nanggala konon jika ditancapkan ke bumi, maka akan terjadi gempa dahsyat.

Yunus Yosfiah, yang saat itu berpangkat Mayor, memimpin dengan memberi contoh nyata di lapangan. Filosofi ing ngarsa sung tulada, atau memimpin dari depan, benar-benar diterapkan oleh Yunus Yosfiah.

Saat itu, beban dalam ransel yang dibawanya sama beratnya dengan anak buahnya. Yaitu keperluan logistik selama 14 hari, setiap prajurit membawa 28 kaleng ransum T2, dengan berat total sekitar 13 kg, ditambah peluru, pakaian cadangan, dan perlengkapan lain sehingga total beban mencapai 18-20 kg.

“Tindakan Pak Yunus ini nilainya lebih dari satu jam santiaji atau ceramah. Pemimpin yang menanggung beban berat yang sama dengan anak buah, anak buah akan patuh dan setia,”ujar Prabowo. “Pemimpin tidak perlu bicara panjang lebar. Cukup memberikan teladan, maka akan berdampak besar terhadap anak buah. Kesan yang saya rasakan dari kepemimpinan beliau juga adalah selalu tenang, tidak pernah panik, tidak pernah gugup,” tandasnya.(TH05)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *