Lebih 64% Pelaku UMKM di Indonesia Kaum Perempuan

Plt Sekda Aceh, M. Nasir menerima cindera mata dari pengurus DPD IWAPI Aceh, di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh. Rabu 30 Juli 2025. [Foto Dok: rahasiaumum.com/R015].

Banda Aceh. RU – Secara Nasional, lebih dari 64% pelaku UMKM di Indonesia adalah perempuan, dan mereka mendominasi sektor-sektor seperti kuliner, fashion, kerajinan tangan, dan digital marketing.

Tren ini turut tercermin di Aceh, di mana proporsi pelaku UMKM perempuan bahkan mencapai sekitar 64,5%, melebihi jumlah pelaku laki-laki.

Demikian disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, M. Nasir dalam sambutannya saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) I Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Aceh Tahun 2025.

Acara yang berlangsung di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh, Rabu (30/07/2025) itu dihadiri oleh para pengurus dan anggota IWAPI se-Aceh, perwakilan pemerintah daerah, dan mitra kerja strategis dari berbagai sektor.

Pada kesempatan itu, M. Nasir juga menyampaikan apresiasi mendalam kepada IWAPI Aceh atas terselenggaranya forum strategis ini.

Menurutnya, Rakerda ini menjadi ruang konsolidasi penting untuk menyelaraskan langkah organisasi dalam menjawab tantangan ekonomi yang semakin kompleks.

“Peran perempuan pengusaha sangat vital dalam membangkitkan ekonomi daerah, terutama dalam sektor UMKM, ekonomi keluarga, dan ekonomi kreatif,” ujar M. Nasir.

Dihadapan peserta dan undangan Rakerda, M. Nasir juga menyampaikan disisi lain, partisipasi perempuan dalam ranah politik terlihat ketimpangan.

Ia menyebutkan, pada periode 2019–2023, keterwakilan perempuan di DPR Aceh hanya sekitar 12,28%, jauh dari target kuota 30% yang diamanatkan undang-undang.

“Dominasi perempuan di sektor ekonomi harus diimbangi dengan peran strategis di sektor kebijakan. Karena itu, sinergi lintas sektor sangat diperlukan,” harapnya.

Ia juga menegaskan komitmen Pemerintah Aceh untuk terus membuka ruang kolaborasi dengan IWAPI dan berbagai organisasi lainnya guna memperkuat ekosistem kewirausahaan perempuan, baik dalam akses pelatihan, permodalan, pemasaran, hingga digitalisasi usaha.

“Kami mengajak IWAPI Aceh untuk terus menanamkan semangat kewirausahaan yang inklusif. Jadikan IWAPI sebagai jembatan kemajuan perempuan Aceh—agar mereka bangkit, berdaya, dan mandiri,” tutupnya.(R015)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *