IPARI Berikan Pembinaan Keagamaan di Lapas Kelas IIB Bireuen

Para penyuluh yang tergabung dalam IPARI melaksanakan kegiatan penyuluhan keagamaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Bireuen. Rabu, 30 Juli 2025. [Foto Dok: rahasiaumum.com/wartawan Bireuen]

Bireuen. RU – Para Penyuluh Agama Islam Kabupaten Bireuen kembali melaksanakan kegiatan penyuluhan keagamaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Bireuen, Rabu (30/07/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari agenda rutin yang dilaksanakan setiap Selasa dan Rabu, dalam rangka implementasi kerja sama antara Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Bireuen dan pihak Lapas.

Para penyuluh yang tergabung dalam IPARI (Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia) Kabupaten Bireuen hadir untuk memberikan bimbingan dalam bentuk tahsin al-Qur’an, pembelajaran iqra’, serta penguatan tajwid dan makharijul huruf, kepada warga binaan yang antusias mengikuti pembinaan.

Turut hadir dalam kegiatan hari ini beberapa penyuluh aktif seperti Zahrul Fuadi, M.Ag, Martunis, S.HI, Busairi, S.Sos.I, Muhammad Nasir, S.HI, Syahrati, M.Si, Suhaila, S.Sos.I, dan Nana Rozanna, S.HI, yang bergantian menyampaikan materi dengan pendekatan yang sederhana namun aplikatif.

Ketua IPARI Bireuen, Drs. Muzakir, menyampaikan bahwa kehadiran penyuluh agama ke lapas merupakan bentuk tanggung jawab moral dan sosial dalam menebar cahaya ilmu di tempat-tempat yang sangat membutuhkan sentuhan rohani.

“Penyuluh adalah obor pencerah umat. Kami hadir bukan hanya di mimbar atau majelis, tetapi juga di tempat yang mungkin luput dari perhatian, seperti di balik jeruji lapas. Dakwah ini harus menjangkau semua,” ujarnya.

Kegiatan hari Selasa difokuskan pada pembelajaran kitab dasar setingkat Masailal Mubtadiin, sementara hari Rabu, seperti hari ini lebih menekankan pada praktek membaca Al-Qur’an secara teknis dan terstruktur.

Dengan pelatihan ini, para penyuluh berharap warga binaan dapat mengisi masa pembinaan dengan kegiatan yang bermanfaat, sekaligus mempersiapkan diri menjadi pribadi yang lebih baik secara spiritual dan sosial saat kembali ke tengah masyarakat.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *