Bupati Salim Fakhry dan Ketua Satgas Swasembada Pangan Aceh Tinjau Irigasi Roboh

Bupati Aceh Tenggara H. M. Salim Fakhry bersama Ketua Satgas Swasembada Pangan Aceh pada saat meninjau irigasi yang rubuh di Lawe Ski, kecamatan Deleng Pokhisen, Kabupaten Aceh Tenggara. Sabtu 19 Juli 2025. [Foto Dok. rahasiaumum.com/wartawan Aceh Tenggara]

Kutacane. RU – Bupati Aceh Tenggara, H. M. Salim Fakhry, bersama Penanggungjawab (Pj) Ketua Satgas Swasembada Pangan Aceh, Agus Susanto, meninjau sejumlah titik irigasi yang roboh di wilayah pertanian Aceh Tenggara, Sabtu (19/07/2025).

Peninjauan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan daerah, sekaligus merespons kerusakan infrastruktur pertanian.

Pada kesempatan itu, Pj Ketua Satgas Swasembada Pangan Aceh, Agus Susanto, mengatakan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian pemantauan kondisi ketahanan pangan di seluruh kabupaten/kota di Aceh.

Menurutnya, kerusakan irigasi merupakan salah satu persoalan utama yang harus segera diselesaikan.

“Kami melihat sendiri kondisi di lapangan. Dengan luas lahan pertanian sebesar ini, perbaikan infrastruktur irigasi tidak bisa ditunda. Pemerintah pusat akan berkoordinasi erat dengan daerah untuk percepatan penanganan,” kata Agus.

Menurut Bupati H. M. Salim Fakhry, irigasi yang roboh tercatat berada di tiga kawasan pertanian, yakni Lawe Seki, Kecamatan Deleng Pokhisen dengan luas sawah mencapai 1.200 hektare, Tenembak Juhar Kecamatan Lawe Bulan seluas 800 hektare, dan Kuta Tinggi, Kecamatan Badar yang memiliki 450 hektare sawah produktif.

Dikatakannya, bahwa ketiga lokasi tersebut merupakan salah satu wilayah lumbung pangan yang penting bagi Aceh Tenggara.

“Jika irigasi rubuh tidak segera ditangani, akan berdampak langsung pada produksi pertanian masyarakat. Kehadiran Ketua Satgas menjadi harapan besar bagi percepatan penanganan,” ujar Bupati Fakhry disela peninjauan lokasi di Lawe Seki tersebut.

Dalam kesempatan yang sama, Dandim/0108 Aceh Tenggara, Letkol Czi Arya Murdyantoro, menyebutkan bahwa jajarannya telah melakukan survei awal untuk kerusakan di tiga titik lokasi tersebut, dan untuk ketahan pangan di Aceh Tenggara.

Ia mengatakan bahwa tim nya selama ini juga sudah memberikan pendampingan langsung di tingkat desa.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Aceh Tenggara, Riskan, juga menambahkan bahwa langkah teknis darurat sudah disiapkan.

Penanganan pertama akan segera dilakukan untuk menjamin pasokan air ke lahan sawah tetap lancar hingga sistem irigasi dipulihkan sepenuhnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *