CUT NYAK MEUTIA atau Cut Meutia adalah seorang pahlawan nasional Indonesia dari Aceh. Beliau dikenal karena perannya dalam perjuangan melawan Belanda pada masa kolonial.
Istri dari Teuku Muhammad Daud Cumbok, dikenal sebagai seorang pejuang Aceh yang gigih melawan Belanda.Karena keberaniannya dalam memimpin pasukan dan mengobarkan semangat perjuangan melawan penjajah. Beliau juga simbol ketabahan dan keberanian dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Cut Meutia diangkat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Presiden No. 107/1964 pada tahun 1964. Beliau dianggap sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, terutama di wilayah Aceh.
Kini, pahlawan nasional itu bagai hilang ditelan bumi, makamnya terabaikan tak terurus. Seakan bertanya di mana empati anak bangsa pada pahlawannya.
Sampai suatu ketika TNI dari jajaran Korem 011 Lilawangsa terpanggil jiwanya untuk turun tangan memugar dan membenahi makam Cut Meutia.Korem 011 Lilawangsa berkolaborasi dengan Universitas Malikussaleh.
Komandan Resort Militer (Danrem) Lilawangsa Kolonel Inf Ali Imran hadirkan Dr. Mohammad Haekal untuk terjun bersama ke lokasi Makam Cut Nyak Meutia.
Makam Cut Meutia
Makam Pahlawan Nasional Cut Nyak Meutia, terletak di Kawasan Hutan Belantara Lindung gunung Lipeh, Ujong Krueng Keureuto, Kecamatan Pirak Timu, Kabupaten Aceh Utara [Merupakan icon kebanggaan Aceh].
Bukti history, sosok Cut Nyak Meutia salah satu srikandi asal Aceh basis perjuangan Kemerdekaan Indonesia yang paling diincar oleh sekutu belanda pada masa itu. Namanya pun diabadikan berbagai tempat dan mata uang.
Namun mirisnya kondisi makam tempat peristirahatan terakhir jasad pejuang, berbanding terbalik dengan para leluhur hadiahkan kepada generasi penerus bangsa selaku penikmat kemerdekaan, khususnya masyarakat Aceh.
Lebih menyedihkan, taman kompleks makam sebelum dipugar TNI Korem 011/Lilawangsa beserta jajaran, kondisinya sangat memilukan, miris runyam memprihatinkan tak terawat.
Padahal pada masanya, dikenal sebagai ahli strategi perang ulung dengan moto sakti sang pejuang gigih [Merdeka atau Mati] penggugah semangat perjuangan yang berkobar, namun riwayatmu kini hanya tinggal kenangan.
Kepedulian TNI
Seorang Tutor Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Malikussaleh, Dr Mohd Heikal, mengatakan kepedulian TNI memugar makam Cut Meutia harus kita hargai dan hormati, karena makam yang begitu lama tidak terurus dengan baik, kini sudah dibangun kembali.
“Kita sangat bersyukur kepada Allah SWT dan berterima kasih kepada TNI jajaran Korem 011/Lilawangsa atas kepedulian yang begitu luar biasa dalam membangun kembali makam pahlawan,” kata Mohd Heikal, di Lokasi Makam. Rabu, 16 Juli 2025 lalu.
Dosen senior itu menyebut, apresiasi luar biasa kepada TNI, dalam hal ini Danrem 011/Lilawangsa Kolonel Inf Ali Imran [merupakan putra daerah] bersama para prajuritnya memberikan perhatian serius.
“Bahkan sekarang ini makam Cut Meutia hampir persis dengan makam Cut Nyak Dien yang ada di Sumedang. Diharapkan bentuk nasionalisme ini yang harus diwariskan kepada generasi penerus bangsa yang akan datang,” ujarnya.
Menurut Heikal, perlu perhatian serius kepedulian pemerintah dan seluruh elemen masyarakat pemeliharaan situs sejarah yang ada di Aceh, sehingga para generasi penerus selaku penikmat kemerdekaan bisa menghargai jasa-jasa para pahlawan.
Hal demikian itu yang harus ditingkatkan, pemerintah harus ambil inisiatif yang baik untuk memberikan bukti nyata, makam ini tidak hanya menyimpan sejarah, sumber sejarah, makna lain setelah dipugar dengan bagus, ada diorama, sehingga akan menarik magnet wisatawan.
“Saya berharap, pemerintah juga memberikan edukasi kepada seluruh elemen masyarakat, terutama pelajar [anak-anak sekolah] untuk mereka cintai pahlawan, jadi jika akses jalan dan taman komplek makam sudah bagus, maka akan berbondong-bondong orang datang kesini,” ujarnya.
Tegas Heikal; ini akan memberikan nilai positif buat semua pihak ke depan dan masyarakat Aceh khususnya, tidak hanya menghargai, cintai dan kagum, tetapi juga menjaga merawat menularkan semangat perjuangan dari pendahulu.
Bersama Rombongan Menuju Makam Cut [Nyak] Meutia
Dosen Unimal bersama mahasiswanya turut ikut hadir di tengah rombongan ratusan personel TNI memugar makam pahlawan nasional Cut Meutia srikandi Aceh itu, kegiatan itu dipimpin langsung Danrem 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Ali Imran dan Dandim 0103/Aceh Utara, Letkol Arh Jamal Dani Arifin.
Kegiatan yang dimulai sejak pukul 08.00 Wib itu, dari Korem menuju titik jembatan tiba pukul 11.00 Wib, dilanjutkan ke makam berjalan 1.5 kilo tiba pukul 12.30 WIb. [S04].