Banda Aceh. RU – Wali Kota Banda Aceh Illiza Saaduddin Djamal secara resmi membuka kegiatan Focus Group Discussion (FGD) II Program Strengthening Indonesia’s Investment in Sanitation and Hygiene (SIIP) yang digelar di Hotel Kryad Muraya, Banda Aceh, Kamis (10/07/2025).
Dalam sambutannya, Wali Kota menekankan pentingnya penyusunan strategi pembangunan sanitasi yang inklusif, berkelanjutan, dan terarah bagi masa depan kota.
“Insyaallah, dengan penyusunan dokumen Capacity Development Plan (CDP) ini, kita berharap bisa memperkuat kapasitas kelembagaan dan sistem pendukung layanan sanitasi di Banda Aceh,” ujar Wali Kota dalam sambutannya.
Illiza menambahkan bahwa pendekatan yang digunakan bersifat komprehensif dan mencakup lima pilar utama: regulasi, kelembagaan, pembiayaan, aspek teknis, dan partisipasi masyarakat.
“Regulasi yang ada perlu kita sempurnakan. Tidak cukup hanya dengan Peraturan Wali Kota, tetapi juga harus diperkuat dengan Qanun atau Perda, agar menjadi komitmen yang mengikat bagi siapapun yang akan melanjutkan kepemimpinan kota ini di masa depan,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota juga menyoroti pentingnya kesiapan kelembagaan, terutama bagi Perumda Tirta Daroy sebagai pelaksana utama layanan sanitasi.
Aspek pembiayaan dan teknis, lanjutnya, turut menjadi bagian krusial dalam menyukseskan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan sanitasi.
Dokumen Capital Investment Plan (CIP) yang juga tengah disusun dalam rangkaian program SIIP, diharapkan menjadi panduan konkret dalam merencanakan, memprioritaskan, serta mengarahkan aliran investasi sektor sanitasi selama lima tahun ke depan.
“Kita tidak bisa menunggu hingga seluruh infrastruktur seperti IPAL dan IPLT selesai dibangun. Prosesnya bisa memakan waktu puluhan tahun dan biaya yang tidak sedikit. Karena itu, perencanaan dan aksi nyata perlu segera dimulai agar program ini berkelanjutan dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat,” ujar Wali Kota mengakhiri sambutannya.
Kegiatan FGD II ini turut dihadiri oleh perwakilan Kementerian, instansi teknis daerah, akademisi, serta mitra pembangunan yang berkomitmen mendukung peningkatan layanan sanitasi di Banda Aceh.(R015)