Bupati Aceh Besar Melayat ke Rumah Duka Waled NURA

Bupati Aceh Besar Melayat ke Rumah Duka Waled NURA

Pidie. RU – Bupati Aceh Besar, H Muharram Idris melayat ke rumah almarhum anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Tgk Rasyidin Ahmad SE, S.Sos.I (Waled NURA) di Yayasan Pendidikan Islam Nurur Rasyad Al-Aziziyah (YPI NURA), Gampong Mesjid Runtoh, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, Kamis, (12/06/2025).

Bupati Aceh Besar H Muharram Idris yang juga akrab disapa Syech Muharram bersama ratusan pelayat berkumpul untuk mengantar kepergian salah satu putra terbaik Aceh, Waled NURA.

Tokoh ulama kharismatik yang juga merupakan anggota DPRA ini wafat dalam usia yang masih produktif, meninggalkan warisan besar dalam bidang pendidikan dan perjuangan keumatan.

Bupati Aceh Besar, Syech Muharram, turut hadir langsung di rumah duka yang terletak di lingkungan YPI NURA yang merupakan lembaga yang didirikan dan dibina almarhum dengan mengenakan pakaian serba hitam sebagai tanda belasungkawa.

Syech Muharran datang untuk memberikan penghormatan terakhir dan menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada keluarga besar almarhum.

Bukan hanya melayat, Bupati Syech Muharram juga ikut menunaikan shalat jenazah yang dilaksanakan di halaman kompleks yayasan.

Shalat tersebut dipimpin oleh Pimpinan Dayah Thalibul Huda, Tgk Hasbi Al-Bayuni, yang juga sahabat dekat almarhum. Suasana penuh haru menyelimuti prosesi ibadah tersebut, yang diikuti oleh ulama, tokoh masyarakat, dan para santri.

“Kita semua sangat berduka atas kepergian Tgk Rasyidin Ahmad, atau yang kita kenal sebagai Waled NURA. Beliau adalah sosok ulama, pendidik, dan wakil rakyat yang benar-benar mengabdi tanpa pamrih,” ujar Bupati Aceh Besar usai shalat jenazah.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga berbincang dengan pengurus yayasan dan menyampaikan harapan agar cita-cita besar almarhum terus dilanjutkan.

“Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan, dan semoga semangat Waled NURA terus hidup dalam diri kita semua,” tutupnya.

Kepergian Tgk Rasyidin Ahmad meninggalkan kekosongan yang dalam di hati masyarakat Aceh, namun juga menyisakan jejak kebaikan yang akan terus dikenang.

Ratusan pelayat dari berbagai kalangan hadir, sebagai bentuk penghormatan dan cinta terhadap sosok yang selama hidupnya dikenal sederhana, bersahaja, dan penuh pengabdian.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *