Banda Aceh. RU – Jamaah haji dari Provinsi Aceh, khususnya (Kloter 4) yang berjumlah 393 jiwa dari beberapa Kabupaten seperti Aceh Barat, Lhokseumawe, dan Gayo Lues, dihimbau untuk mewaspadai penyebaran virus MERS-CoV (Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus) selama menjalankan ibadah haji.
Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Aceh, Azhari, yang juga Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Aceh, mengimbau jamaah untuk selalu menjaga kondisi kesehatan dan mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh panitia.
“Pada saat puncak haji, kita anjurkan kepada jamaah untuk tidak terlalu banyak keluar untuk kegiatan-kegiatan yang tidak menyangkut dengan ibadah haji, supaya tubuh dalam kondisi yang sehat,” kata Azhari.
Sementara itu, Kabid Kesehatan PPIH Embarkasi Aceh, Ziad Batubara, menjelaskan bahwa MERS-CoV adalah varian dari COVID-19 yang gejalanya sama, seperti batuk, demam, dan sesak napas.
“Kami harapkan kepada jamaah untuk tetap memakai masker karena MERS-CoV ini penyebarannya melalui udara,” ujarnya kepada wartawan, pada Rabu (21/05/2025).
Ziad juga mengimbau jamaah untuk menghindari kontak langsung dengan binatang yang dapat menyebarkan MERS-CoV..
“Jamaah harus menghindari kontak langsung dengan unta, termasuk foto dengan unta dan meminum susu unta di peternakan secara langsung atau mengkonsumsi produk olahan unta yang tidak terjamin kebersihannya,” jelasnya.
Untuk menghindari penyebaran penyakit, jamaah diimbau untuk melakukan pola hidup yang bersih, seperti mencuci tangan dengan sabun, membasuh hidung dan mata.
“Segera laporkan ke petugas kesehatan jika merasa gejala demam, batuk, sakit tenggorokan, atau kesulitan bernafas,” tutupnya.(T014)