Idi. RU – Korban peredaran uang palsu akui kejadian bukan satu kali, 4 lembar uang bernominal 100.000 dan 1 lembar uang 20.000 terjadi berentetan.
Rismawita warga Kecamatan Peureulak Aceh Timur menerangkan kronologi kejadian saat pertama kali adanya uang palsu di kedai agen pelayanan perbankan BSI miliknya.
Ia mengatakan, uang palsu itu pertama kali ketahuan saat dirinya menghitung uang dengan menggunakan mesin.
“Ketahuan uang palsu setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan mesin, saya kaget ada uang yang tidak terdeteksi mesin penghitung,” kata Risma, Selasa (06/05/2025).
Risma menjelaskan, dia tidak mengetahui pelaku yang mengedarkan uang palsu itu karena disaat melakukan transaksi pertama kali dengan jumlah yang sedikit dan dihitung secara manual.
“Untuk pelaku kita tidak mengetahui karena disaat transaksi yang benilai 500.000 dan 1000.000 rupiah itu dilakukan secara manual dihitung dengan tangan biar cepat apalagi disaat pelanggan ramai dan ini ketahuan saat kami menghitung semua dalam jumlah besar,” jelasnya.
Lebih lanjut, pemilik kedai Brilink BSI Lapan Lapan Cell menyebutkan, masuknya uang palsu itu tidak sekaligus namun terjadi beberapa kali.
“Kejadiannya habis lebaran kemarin dan pada jumat tanggal 25 April 2025,” uungkasnya.
Hingga kini barang bukti sudah diamankan pihak kepolisian setempat, Namun hingga berita ini ditayangkan polisi masih belum memberikan pernyataan resmi terkait kejadian yang menghebohkan Aceh Timur tesebut.(HB012)