Banda Aceh. RU – H. Firmandez, S.E, anggota DPR-RI 2014-2019 meminta pemerintah agar segera menuntaskan infrastruktur rel kereta api sampai ke yang sudah pernah direncanakan dari Sumatera Utara (Sumut) sampai ke Aceh, khususnya ke Kota Langsa.
Demikian disampaikan mantan ketua Kadin Aceh tiga periode [2003-2008, 2008-2013, dan 2013-2018] itu kepada rahasiaumum.com ketika mengunjungi kantor media ini, Rabu (16/04/2025).
“Sebagai mantan Ketua Kadin Aceh, memohon kepada pemerintah supaya segera menuntaskan infrastruktur rel kereta api sampai ke Kota Langsa,” ujar anggota Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia ini.
Firmandez mengatakan, rencana pembangunan infrastruktur rel kereta api dari Sumut ke Langsa tersebut sudah sangat lama, namun hingga saat ini belum realisasi.
“Sayang sekali kita lihat bahwa masih terputus-putus,” ujarnya.
Padahal, menurut Firmandez, kebutuhan kereta api sebagai sarana angkutan bagi hasil perkebunan sangat perlu, sebab, murah dan lebih efektif.
“Karena bagi orang-orang yang bergerak di bidang perkebunan, baik itu perkebunan rakyat maupun perkebunan besar membutuhkan kereta api dalam rangka mengangkat hasil bumi. Hal yang paling luar biasa adalah, pertama harganya sangat murah kalau pakai kereta api dibandingkan dengan truk,” jelasnya.
Firmandez juga menjelaskan, bahwa dengan menggunakan kereta api pengangkutan akan lebih aman dari tindakan-tindakan begal maupun premanisme yang saat ini marak terjadi.
“Sekarang terjadi itu di salah satu daerah di Sumatera Utara itu bagi pengusaha-pengusaha yang bawa truk tangki kelapa sawit itu dibegal diminta 1 sampai 3 drum setiap melintas. Bahkan terkadang ada yang tangki truknya dibocorin oleh begal atau preman-preman itu,” ungkapnya.
Firmandez melanjutkan, kondisi ini harus segera direalisasikan. Para pengusaha sangat butuh sarana angkutan alternatif yang aman dan hemat biaya. Begitupun dengan masyarakat luas, kereta api bisa dijadikan alat transportasi umum yang murah dan nyaman.
“Sebenarnya, sejak saya masih di Komisi V DPR-RI dulu sudah meminta kereta api supaya segera diselesaikan. Bahkan setiap ada rakar dengan Kementerian Perhubungan, itu saya cicar terus,” kenangnya.
Ia menambahkan, kereta api ini merupakan kebutuhan rakyat Aceh, sehingga pemerintah sudah seharusnya untuk menuntaskannya.
“Jadi pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan cq Dirjen Kereta Api supaya menuntaskan ini. Program ini sudah berjalan, sudah pernah dibangun kok, cuman belum tuntas. Kenapa terhenti, saya dengar ada masalah segala macam, itu dulu, jangan karena itu terus proyek terhenti,” tutup Firmandez.(*)