Mualem pada Pelantikan Tarmizi dan Said Fadheil: Antara Gubernur dan Bupati Tidak ada Hijab, Demi Kepentingan Rakyat

Mualem pada Pelantikan Tarmizi dan Said Fadheil: Antara Gubernur dan Bupati Tidak ada Hijab, Demi Kepentingan Rakyat
banner 120x600
banner 468x60

Aceh Barat. RU – Tarmizi dan Said Fadheil dilantik pada rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat di aula utama kantor DPRK setempat Rabu (19/02/2025).

Meski sempat molor, akhirnya Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem) melantik Tarmizi SP dan Said Fadheil sebagai Bupati dan Wakil Bupati Aceh Barat periode 2025 – 2030.

Awalnya pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Aceh Barat dijadwalkan pada pukul 11.00 WIB, namun ditunda hingga pukul 14.13 WIB lantaran menunggu Mualem selesai melantik Bupati dan Wakil Bupati Aceh Jaya.

Prosesi pengambilan sumpah dan pelantikan berlangsung di Ruang Sidang Utama Sekretariat DPRK setempat pada pukul 12.30.00 WIB hingga selesai. Kemudian dilanjutkan dengan serah terima jabatan Bupati Aceh Barat dari Penjabat (PJ) ke Bupati dan Wakil Bupati defenitif.

Mualem dalam pidatonya menegaskan pentingnya komunikasi yang terbuka antara Gubernur dan Bupati agar proses pembangunan daerah dapat terlaksanaya dengan lebih baik.

“Antara Gubernur dan Bupati tidak boleh ada hijab ataupun batasan untuk selalu berkomunikasi, demi kepentingan rakyat” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Mualem juga berharap kepemimpinan yang baru ini dapat menjalankan amanah dengan penuh tanggung jawab.

“Semoga saudara sekalian dapat menjadi pembina yang amanah, bijaksana, dan bertanggung jawab dalam mengemban tugas selama lima tahun ke depan,” ucapnya.

Mualem juga mengingatkan bahwa pemimpin harus selalu bersyukur dan bekerja untuk kepentingan rakyat dengan mematuhi syariat.

“Apa yang kita lakukan harus sesuai dengan perintah Allah. Jabatan ini adalah amanah yang harus dijawab dengan kerja nyata. Program-program yang kita jalankan harus membawa manfaat bagi rakyat, sesuai dengan amanah Presiden,” ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Aceh Barat, Tarmizi dalam pidato pertamanya menegaskan pentingnya persatuan dalam membangun daerah dan menghindari perpecahan akibat masa lalu. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk fokus mengejar impian dan perubahan demi kemajuan Aceh Barat.

“Membangun Aceh Barat harus dengan persatuan, mengejar impian demi perubahan, bukan membicarakan masa lalu, larut dalam perpecahan, atau abadi dalam permusuhan,” ujarnya.

Tarmizi juga menegaskan komitmennya dalam mendukung investasi di Aceh Barat. Ia memastikan bahwa semua perusahaan tidak perlu khawatir beroperasi di wilayahnya selama mematuhi aturan yang berlaku.

“Semua perusahaan di Aceh Barat jangan takut, jangan khawatir, karena kami sangat mendukung investasi. Namaun demikian katanya, Perusahaan wajib mempekerjakan 70% tenaga kerja lokal, memperhatikan kondisi sosial masyarakat serta lingkungan, dan membawa manfaat bagi rakyat. Jika menguntungkan masyarakat, maka pemerintah akan aman, dan rakyat pun sejahtera,” tegasnya.

Selain itu, Tarmizi juga mengingatkan bahwa tidak akan ada ancaman bagi ASN yang tidak memilihnya dalam pemilihan kepala daerah. Ia memastikan bahwa pemerintahan akan berjalan secara profesional tanpa adanya dendam politik.

“Para ASN tidak perlu khawatir atau takut kehilangan jabatan karena tidak memilih saya. Insyaallah kami tidak menyimpan dendam politik. Semoga pengalaman yang tidak menyenangkan di masa lalu tidak terulang kembali,” katanya.

Dalam pidatonya itu, Tarmizi juga menyoroti praktik negatif dalam dunia pendidikan, terutama terkait pengangkatan kepala sekolah.

“Kami berharap ke depan tidak ada lagi praktik pembayaran Rp10 juta untuk menjadi kepala sekolah di Aceh Barat. Semua harus berjalan dengan adil dan transparan,” tegasnya.

Dikesempatan itu, Tarmizi juga menegaskan program unggulan yang akan segera diterapkan, yakni bantuan Rp1 juta bagi keluarga pasien yang dirujuk ke Banda Aceh.

“Banyak yang bilang mustahil, tapi Insyaallah mulai 1 Maret, dana Rp1 juta untuk keluarga pasien yang dirujuk ke Banda Aceh akan mulai berlaku, bertepatan dengan awal bulan Ramadan,” ungkapnya.

Dengan berbagai program dan kebijakan baru ini, diharapkan Aceh Barat dapat berkembang lebih baik dan masyarakatnya merasakan manfaat nyata dari kepemimpinan kami, pungkasnya.(*)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *