Kualasimpang. RU – Kabupaten Aceh Tamiang mulai jadi incaran Bulog sebagai mitranya untuk pemasok gabah kering dengan harga tinggi diatas dari harga yang diberikan oleh para agen.
Mahalnya harga yang diberikan kepada petani penghasil gabah di Aceh Tamiang, maka tak ayal lagi jika ditahun 2025 ini menjadi pintu gerbang peningkatan daya ekonomi dan kesejahteraan petani di Aceh Tamiang bakal mengalami kenaikan yang sangat pesat.
Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Aceh Tamiang, Muhammad Yunus menjelaskan, tahun 2025, Aceh Tamiang menjadi sasaran target Bulog sebagai pemasok gabah kering dengan harga Rp.6500 per kilogram.
Saat ini, gabah kering yang sudah masuk ke kilang mitra Bulog sebanyak 111 ton untuk serapan gabah petani yang dibeli dari petani dengan harga 6.500 rupiah perkilogram.
“Bagaimana caranya Bulog dapat membayar gabah petani dengan harga Rp.6500 perkilogram?, dan bagaimana pula cara jual padi ke Bulog, sehingga mendapatkan harga 6.500 perkilogramnya, tentu semua ini memiliki cara,” jelas Yunus diruang kerjanya kepada rahasiaumum com, Rabu (19/02/2025)..
Dengan rinci diungkapkan Yunus, pertama syaratnya adalah padi dipotong harus pada posisi dan kondisi matang sempurna, artinya tidak ada lagi padi yang berwarna hijau, yang kedua petani membawa langsung ke Kilang padi mitra bulog yang pertama UD Rahayu yang berada di kampung Paya Ketenggar dan yang kedua pada kilang padi UD Sinar Harapan milik Yones yang berada di Kampung Pahlawan Kecamatan Manyak Payed.
“Cara lain, si pembawa padi harus mengirimkan foto KTP-nya beserta foto plat mobil yang membawa gabah tersebut kemudian menuliskan berapa tonase atau volume berat padi yang dibawa, lalu diserahkan kepada salah satu petugas kami yang bernama Dina Prihartini SP, beliaunya nanti yang akan melaporkan data tersebut ke pihak Bulog,” ujar Yunus.
Selanjutnya kata Yunus, petani langsung bawa padi itu kedua kilang tersebut dan dalam tempo paling lama 2 hari pembayaran akan dilakukan secara transfer oleh pihak Bulog.
“Nah kami berharap petani bisa mendapatkan harga yang pantas sesuai dengan arahan pak Menteri dan juga pak Presiden dalam rangka untuk melindungi petani dari beberapa hal yang utama mereka. kemudian kami berharap juga kiranya Aceh Tamiang dengan hal ini bisa mendukung dan mendorong terciptanya swasembada pangan nasional,” paparnya.
Lanjut Yunus, pengiriman gabah pertama ke kilang padi mitra Bulog dilakukan mulai tanggal 9 Februari 2025 lalu dan saat ini gabah petani Aceh Tamiang yang sudah terserap Bulog sebanyak 111 ton.
Target Bulog untuk penyerapan gabah di Axeh Tamiang sampai batas 14 April 2025 mendatang sebesar 2.500 ton beras atau 5000 ton gabah kering.
“Insya Allah Kabupaten Aceh Tamiang bisa memenuhi target Bulog. Dan pada panen raya nanti ini bisa terwujud,” harap Yunus optimis.(*)