Banda Aceh. RU – Marwan Abbas, Imum Mukim Simpang Tujuh, Ulee Kareng, Kota Banda Aceh, mempertanyakan program pembenahan Ulee Kareng. Pembenahan tersebut mencakup pelebaran Jalan T Iskandar dan pembangunan fly over Simpang Tujuh sebagai solusi mengatasi kesemrautan.
Hal tersebut disampaikan Marwan Abbas pada Forum Konsultasi Publik 2025 dalam Rangka Penyusunan RKPD 2026 dan Kick Off Meeting Penyusunan RPJMD Kota Banda Aceh 2025-2029 di Lantai IV Kantor Wali Kota Banda Aceh, Selasa (18/02/2025).
Marwan mengatakan, rencana pembenahan Ulee Kareng merupakan program yang sudah sangat lama bahkan sudah menjadi isu kampanye beberapa pemilihan wali kota ke wali kota.
“Sebenarnya hari ini saya kecewa, karena Bu Eli tidak hadir di tengah kita. Saya berencana mau tanyakan langsung ke beliau mengenai pembenahan Ulee Kareng karena beliau juga mengangkat isu tersebut saat kampanye Pilkada Pilkada 2024,” ungkap Marwan.
Dalam acara itu, Marwan mengungkapkan bahwa pembebasan tanah untuk perluasan Jalan T. Iskandar sebagiannya sudah dibayar, dan ada pula yang belum.
“Masyarakat mempertanyakan permasalahan itu kepada saya, dan sebagai Imum Mukim saya harus memberikan penjelasan. Namun penjesalan apa yang harus saya berikan karena saya tak punya informasi apa-apa,” harap Marwan.
Menjawab pertanyaan Imum Mukim Simpang Tujuh, terkait pembenahan Ulee Kareng, menurut Kepala Bappeda Banda Aceh, Rosdi, ST., M.Si, sudah rampung semua dokumennya termasuk DED.
“Masalahnya Pemko Banda Aceh belum punya uang. Harapan kita bisa mendapatkan bantuan dari provinsi juga belum terealisasi, meski kita sudah ajukan dari satu gubernur ke gubernur lainnya. Doakan saja semoga kali ini berhasil,” ungkap Rosdi.
Sebagai informasi, Forum Konsultasi Publik 2025 dalam Rangka Penyusunan RKPD 2026 dan Kick Off Meeting Penyusunan RPJMD Kota Banda Aceh 2025-2029 dibuka oleh Plh Sekda Banda Aceh, Bachtiar, SSos., M.Si dan dipandu oleh Kepala Bappeda Kota Banda Aceh, Rosdi, ST, M.Si.(*)
