Jantho. RU – Pemerintah Kabupaten Aceh Besar terus berupaya memperkuat sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), sebagai pilar utama pertumbuhan ekonomi daerah.
Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto, S.STP., MM, melalui Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah, dan Perdagangan (Diskopukmdag) Aceh Besar, Trizna Darma, ST, menegaskan pentingnya inovasi dan digitalisasi bagi pelaku UMKM agar mampu bersaing di pasar yang lebih luas.
“UMKM memiliki peran strategis dalam menggerakkan ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah daerah berkomitmen memberikan berbagai fasilitas dan pendampingan agar para pelaku usaha kecil dapat berkembang dan naik kelas,” ujar Trizna Darma, di Kota Jantho, Kamis (30/01/2025).
Sebagai bentuk komitmen dalam mendorong pertumbuhan UMKM, Pemerintah Kabupaten Aceh Besar telah meluncurkan berbagai program strategis, mulai dari pelatihan dan pendampingan bagi pelaku usaha agar lebih adaptif terhadap perkembangan pasar, kemudahan akses permodalan melalui kerja sama dengan perbankan dan lembaga keuangan, hingga mendorong digitalisasi serta pemasaran online.
Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, Pemkab Aceh Besar mengajak pelaku UMKM untuk memanfaatkan platform digital, seperti marketplace dan media sosial, guna memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan daya saing produk mereka.
Selain itu, pemerintah daerah juga secara rutin menyelenggarakan pameran dan ekspo produk lokal untuk memperkenalkan produk-produk unggulan dari Aceh Besar ke pasar yang lebih luas.
Upaya ini diharapkan dapat membantu UMKM dalam membangun jaringan bisnis, menarik minat investor, serta meningkatkan omset usaha mereka.
Berdasarkan data Diskopukmdag Aceh Besar, sektor UMKM memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Ribuan UMKM yang bergerak di berbagai bidang, seperti kuliner, kerajinan tangan, pertanian, dan industri kreatif, telah menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat.
Menurut data dari Dinas Koperasi dan UMKM Aceh, hingga saat ini jumlah UMKM di Aceh telah mencapai 424.850 usaha, yang terdiri dari 423.178 usaha mikro, 1.470 usaha kecil, dan 202 usaha menengah. Sebagian besar UMKM ini tersebar di wilayah pesisir timur dan sekitar ibu kota provinsi Aceh, termasuk Aceh Besar, yang memiliki potensi besar dalam sektor perdagangan dan industri kreatif.
Meski mengalami pertumbuhan yang cukup pesat, UMKM di Aceh Besar masih menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan akses modal, rendahnya literasi digital, serta sulitnya menembus pasar yang lebih luas. Oleh karena itu, sinergi antara UMKM, akademisi, perbankan, dan sektor swasta sangat dibutuhkan untuk menciptakan ekosistem bisnis yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Pemkab Aceh Besar juga terus berupaya meningkatkan daya saing produk lokal dengan memperkenalkan sertifikasi halal, menerapkan standar produksi yang lebih baik, serta melakukan promosi melalui media digital agar produk UMKM semakin dikenal secara nasional maupun internasional.
Dengan berbagai langkah strategis yang telah dilakukan, diharapkan UMKM di Aceh Besar dapat berkembang lebih pesat dan menjadi penggerak utama ekonomi daerah. Trizna Darma menegaskan bahwa pemerintah optimis UMKM Aceh Besar akan semakin maju dengan dukungan penuh dari berbagai pihak.
Ia juga berpesan agar para pelaku usaha terus berinovasi, beradaptasi, serta memanfaatkan teknologi sebagai sarana untuk mengembangkan bisnis mereka.
Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah dan dukungan dari berbagai pihak, Aceh Besar memiliki peluang besar untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi berbasis UMKM di Indonesia.(*)