DLH Aceh Besar Kerja Sama dengan Gampong Nusa Tangani Sampah

DLH Aceh Besar Kerja Sama dengan Gampong Nusa Tangani Sampah
banner 120x600
banner 468x60

Jantho. RU – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Aceh Besar, Muwardi, SH, melalui Kepala Bidang Pengelolaan Sampah LB3, Mulyadi SH, mengatakan, perlunya dilakukan berbagai upaya komprehensif dari hulu ke hilir dalam rangka menuntaskan permasalahan sampah di Aceh Besar.

DLH Aceh Besar membuat komitmen bersama perangkat Gampong Nusa, yang masuk desa wisata yang berada di Aceh Besar, sebagai upaya penanganan sampah dari hulu ke hilir.

“Salah satu upaya dan pendekatan yang dilakukan oleh pemerintah saat ini adalah melalui pengembangan teknologi tepat guna dalam pengolahan sampah dan pelibatan peran aktif seluruh lapisan masyarakat, dan kami sudah melaksanakan komitmen kerja sama dengan masyarakat Gampong Nusa Kecamatan Aceh Besar,” katanya di Kota Jantho, Kamis (30/01/2025).

Ia menjelaskan bahwa polusi plastik merupakan ancaman nyata yang berdampak pada setiap komunitas di seluruh dunia. Seperti diproyeksikan oleh UNEP bahwa pada tahun 2040 akan terdapat 29 juta ton plastik masuk ke ekosistem perairan.

Dikatakannya, plastik yang berakhir di lautan sebagian besar dihasilkan dari sumber polusi darat yang membutuhkan penanganan dengan kerangka hukum dan kelembagaan dalam proses pengelolaan sampah yang komprehensif. Implementasi yang efektif di tingkat nasional dan daerah sangat diperlukan. Termasuk pengawasan dalam siklus hidup produk plastik, daripada mengatur pendekatan pencegahan terhadap polusi limbah plastik dari daratan.

“Pengaturan tersebut mencakup langkah-langkah yang lebih spesifik dalam rangka menangani masalah produksi, transportasi, konsumsi, perdagangan, dan perlakuan akhir masa pakai plastik dan sifat aditifnya,” ujarnya.

Mulyadi turut mengajak agar semua pihak terus menggalakkan berbagai langkah dan upaya untuk mendorong kehidupan yang berkelanjutan secara kondusif agar lingkungan sehat. Menurutnya, pentingnya dilakukan pembersihan plastik di pantai-pantai, kawasan konservasi, bantaran sungai, tempat-tempat umum sehingga dapat memperkuat budaya kehidupan berkelanjutan.

“Karena, sebagai daerah dengan kearifan lokal yang tinggi, mari kita hidupkan kembali dan tanamkan pengetahuan dan pendekatan modern inovatif menuju Aceh Besar yang lebih bersih, hijau dan bebas plastik,” ucapnya.

Ia juga menekankan bahwa Pemkab Aceh Besar mendorong masyarakat untuk memanfaatkan bank sampah dan pelapak di lingkungan masing-masing untuk menjual sampah yang bisa didaur ulang, atau memanfaatkan metode pengolahan sampah organik seperti biopori dan maggot.

Sambung Mulyadi, di beberapa wilayah sudah berhasil menerapkan metode ini dan diharapkan dapat direplikasi di wilayah lain.

“Tantangannya adalah bagaimana wilayah yang sudah berhasil, seperti RW yang sudah punya bank sampah atau mengelola maggot, bisa dijadikan contoh bagi gampong lain. Ini adalah solusi yang tidak hanya menguntungkan lingkungan, tetapi juga bisa memberikan keuntungan finansial bagi masyarakat,” jelasnya.

Sementara itu, Keuchik Gampong Nusa, Sanusi, mengatakan, dengan berbagai tantangan yang dihadapi, pihaknya berharap adanya sinergi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait.

“Upaya bersama ini diharapkan dapat mengatasi persoalan sampah di Aceh Besar dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih serta nyaman bagi warga,” pungkasnya.(*)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *